Pada artikel sebelumnya uda dijelasin sekilas tentang pentingnya nutrisi bagi tubuh kita. Ketika seseorang sakit tentu salah satunya penyembuhannya dapat dibantu dengan obat. Namun apa jadinya jika obat dan nutrisi memiliki interaksi pada pengkonsumsiannya???
Interaksi obat dengan nutrisi yang dikonsumsi dapat mempengaruhi tubuh melalui berbagai jalan, diantaranya :
- Makanan tertentu dapat mempengaruhi tubuh saat menggunakan obat
- Obat tidak akan bekerja dengan baik jika nutrisi dalam makanan justru akan malah mempercepat
atau malah memperlambat proses absorpsi obat dalam tubuh.
- Interaksi obat dengan nutrisi dalam jangka panjang maupun pendek mungkin akan dapat
mengancam kehidupan pasien.
- Interaksi obat dengan nutrisi dapat mempengaruhi status gizi seseorang
Interaksi obat nutrisi dapat terjadi karena seseorang menerima obat dari resep ataupun membeli obat bebas sendiri. Seperti sudah dijelaskan di atas interaksi obat dengan nutrisi dapat berpengaruh positif ataupun negatif. Sebagai contohnya :
- Konsumsi makan yang mengandung kadar sodium/garam tinggi (daging, makanan kaleng ) akan
menurunkan efektifitas obat-obat antihipertensi
- Vitamin K adalah nutrisi yang dibutuhkan tubuh sebagai koagulan. Vitamin K diperoleh dari
makanan seperti ; sayuran hijau, dan ikan. Namun nutrisi tersebut mampu mempengaruhi obat
antikoagulan yang contohnya dibutuhkan pasien stroke iskemik sehingga seolah-olah tidak
berfungsi.
- Kalsium akan berinteraksi dengan berbagai antibiotik, seperti tetrasiklin, ciprofloxacin, dan
doxicycline. Karena antibiotik akan mengikat calsium, sehingga absorpsinya akan berkurang.
- Antoksidan ( vit A,C,E,B, asam folat ) akan berinteraksi dengan Statins ( obat penurun kolestrol)
sehingga akan menurunkan efek obat Statin
- Kopi yang mengandung kafein dapat meningkatkan absorpsi paracetamol.