Selasa, 05 November 2013

Rhinitis


 

Secara terminologi Rhinitis berasal dari kata Rhino yaitu hidung dan -itis yakni inflamasi. Jadi Rhinitis adalah  inflamasi membran mukosa hidung.

Rhinitis alergi adalah inflamasi pada membran mukosa hidung yang disebabkan oleh adanya alergen yang terhirup, sehingga dapat memicu respon hipersensitivitas
 

Berdasarkan penyebabnya, ada 2 tipe Rhinitis : 
a.   Rhinitis alergi 
       Disebabkan oleh adanya alergen yang terhirup oleh hidung
b.   Rhinitis non-alergi
      Disebabkan oleh faktor-faktor pemicu tertentu 
  • Rhinitis vasomotor : idiopatik, sensitif terhadap fumes, odors, temperature & atmospheric changes, irritant. Hal ini karena sensitivitas saraf hidung terlalu peka. 
  • Rhinitis medicamentosa (terkait konsumsi obat yang dapat memicu rhinitis) 
  • Rhinitis structural (abnormalitas struktural)

Penyebab dari rhinitis alergi yaitu Alergen. Alergen ini dapat berupa : 
1)      Pollen    : serbuk sari bunga yang berterbangan 
2)      Mold     : jamur (biasanya pada ruangan yang lembab dan tumbuh jamur)
3)      Kutu      : Biasanya pada sprei, karpet, gordeng yang lama tidak dicuci 
4)      Pet         : Terkait binatang yang berbulu


KLASIFIKASI RHINITIS ALERGI MENURUT GUIDELINE ARIA (2008)

Berdasarkan lamanya terjadi gejala

Klasifikasi
Gejala dialami selama

Intermiten
kurang dari 4 hari seminggu, atau kurang dari 4 minggu setiap saat kambuh


persisten
lebih dari 4 hari seminggu, atau lebih dari 4 minggu setiap saat kambuh


Berdasarkan Keparahan dan kualitas hidup

ringan
tidak mengganggu tidur, aktivitas harian, olahraga, sekolah,



ringan sampai berat
terjadi satu atau lebih kejadian di bawah ini:

1.gangguan tidur,

2.gangguan aktivitas harian, kesenangan atau olahraga,

3.gangguan pada sekolah atau pekerjaan, atau

4.gejala yang mengganggu


            Melihat keparahan rhinitis bisa menggunakan score (0 - 3)
-          0    : Tidak ada gejala
-          1    : Mild symptom (ringan)
       Gejala ada namun tidak begitu mengganggu, tidak begitu disadari, dan bisa 
       ditoleransi
-          2    : Moderate symptom
        Sadar terhadap gejala, cukup mengganggu tetapi masih bisa ditoleransi
-          3    : Severe symptom
       Tidak bisa ditoleransi, mengganggu aktivitas sehari-hari dan tidur

Karakteristik Gejala Klinik Pada Rhinitis Alergi Intermitten dan Persisten Menurut ARIA 2008
Karakteristik gejala klinik
sifat gejala klinik pada rhinitis alergi
intermitten
persisten
Kongesti hidung
bervariasi
selalu, predominan
sekresi lendir
cair, sering terjadi
lebih kental, terjadi post nasal drip, bervariasi
Bersin
selalu
bervariasi
gangguan penciuman
bervariasi
sering terjadi
gejala pada mata (gatal, berair)
sering terjadi
jarang terjadi
Asma
bervariasi
sering terjadi
sinusitis kronis
kadang-kadang
sering terjadi



Terapi pengobatan apa yang bisa dilakukan ???
1.   Non Farmakologi
Hindari faktor pencetus (allergen) 
 -   Amati benda-benda apa yang menjadi pencetus (debu, serbuk sari, bulu binatang, dll) 
 -   Jika perlu, pastikan dengan skin test 
 -   Jaga kebersihan rumah, jendela ditutup, hindari kegiatan berkebun. Jika harus berkebun, gunakan
     masker wajah

2.   Farmakologi
-          Jika tidak bisa menghindari pencetus, gunakan obat-obat antialergi
-          Obat- obat yang biasa digunakan :
§  Antihistamin
§  Dekongestan
§  Kortikosteroid nasal
§  Sodium kromolin
§  Ipratropium bromide
§  Leukotriene antagonis

-       Jika tidak berhasil, atau obat-obatan tadi menyebabkan efek samping yang tidak  bisa diterima, lakukan imunoterapi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar