Secara terminologi Rhinitis berasal dari kata Rhino yaitu hidung dan -itis yakni inflamasi. Jadi Rhinitis adalah inflamasi membran mukosa hidung.
Rhinitis alergi adalah inflamasi pada membran mukosa hidung yang disebabkan oleh adanya alergen yang terhirup, sehingga dapat memicu respon hipersensitivitas.
Berdasarkan penyebabnya, ada 2 tipe Rhinitis :
a. Rhinitis alergi
Disebabkan oleh adanya alergen yang terhirup oleh hidung
b. Rhinitis non-alergi
Disebabkan oleh faktor-faktor pemicu tertentu
- Rhinitis vasomotor : idiopatik, sensitif terhadap fumes, odors, temperature & atmospheric changes, irritant. Hal ini karena sensitivitas saraf hidung terlalu peka.
- Rhinitis medicamentosa (terkait konsumsi obat yang dapat memicu rhinitis)
- Rhinitis structural (abnormalitas struktural)
Penyebab dari rhinitis alergi yaitu Alergen. Alergen
ini dapat berupa :
1) Pollen : serbuk sari bunga yang berterbangan
2) Mold : jamur (biasanya pada ruangan yang lembab dan tumbuh jamur).
3) Kutu : Biasanya pada sprei, karpet, gordeng yang lama tidak dicuci
4) Pet : Terkait binatang yang berbulu
1) Pollen : serbuk sari bunga yang berterbangan
2) Mold : jamur (biasanya pada ruangan yang lembab dan tumbuh jamur).
3) Kutu : Biasanya pada sprei, karpet, gordeng yang lama tidak dicuci
4) Pet : Terkait binatang yang berbulu
KLASIFIKASI RHINITIS ALERGI MENURUT GUIDELINE ARIA (2008)
Berdasarkan lamanya terjadi gejala
|
||
Klasifikasi
|
Gejala dialami selama
|
|
Intermiten
|
kurang
dari 4 hari seminggu, atau kurang dari 4 minggu setiap saat kambuh
|
|
persisten
|
lebih
dari 4 hari seminggu, atau lebih dari 4 minggu setiap saat kambuh
|
|
Berdasarkan Keparahan dan kualitas
hidup
|
||
ringan
|
tidak
mengganggu tidur, aktivitas harian, olahraga, sekolah,
|
|
ringan sampai berat
|
terjadi
satu atau lebih kejadian di bawah ini:
|
|
1.gangguan
tidur,
|
||
2.gangguan
aktivitas harian, kesenangan atau olahraga,
|
||
3.gangguan
pada sekolah atau pekerjaan, atau
|
||
4.gejala
yang mengganggu
|
Melihat keparahan rhinitis bisa menggunakan
score (0 - 3)
-
0 : Tidak ada gejala
-
1 : Mild symptom (ringan)
Gejala ada namun tidak begitu mengganggu, tidak
begitu disadari, dan bisa
ditoleransi
-
2 : Moderate symptom
Sadar terhadap gejala, cukup mengganggu tetapi masih bisa ditoleransi
-
3 : Severe symptom
Tidak
bisa ditoleransi, mengganggu aktivitas sehari-hari dan tidur
Karakteristik Gejala Klinik Pada
Rhinitis Alergi Intermitten dan Persisten Menurut ARIA 2008
Karakteristik
gejala klinik
|
sifat
gejala klinik pada rhinitis alergi
|
|
intermitten
|
persisten
|
|
Kongesti hidung
|
bervariasi
|
selalu, predominan
|
sekresi lendir
|
cair,
sering terjadi
|
lebih
kental, terjadi post nasal drip, bervariasi
|
Bersin
|
selalu
|
bervariasi
|
gangguan penciuman
|
bervariasi
|
sering
terjadi
|
gejala pada mata (gatal, berair)
|
sering
terjadi
|
jarang
terjadi
|
Asma
|
bervariasi
|
sering
terjadi
|
sinusitis kronis
|
kadang-kadang
|
sering
terjadi
|
Terapi
pengobatan apa yang bisa dilakukan ???
1. Non Farmakologi
Hindari faktor
pencetus (allergen)
- Amati benda-benda apa yang menjadi pencetus (debu, serbuk sari, bulu binatang, dll)
- Jika perlu, pastikan dengan skin test
- Jaga kebersihan rumah, jendela ditutup, hindari kegiatan berkebun. Jika harus berkebun, gunakan
masker wajah
- Amati benda-benda apa yang menjadi pencetus (debu, serbuk sari, bulu binatang, dll)
- Jika perlu, pastikan dengan skin test
- Jaga kebersihan rumah, jendela ditutup, hindari kegiatan berkebun. Jika harus berkebun, gunakan
masker wajah
2. Farmakologi
-
Jika
tidak bisa menghindari pencetus, gunakan obat-obat antialergi
-
Obat-
obat yang biasa digunakan :
§ Antihistamin
§ Dekongestan
§ Kortikosteroid nasal
§ Sodium kromolin
§ Ipratropium bromide
§ Leukotriene antagonis
- Jika
tidak berhasil, atau obat-obatan tadi menyebabkan efek samping yang tidak
bisa diterima, lakukan imunoterapi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar